Flag Counter
17 September 2024

Kitorang News

Harmoni dan Produktivitas

Mahasantri IAIN Sorong Akui SangatNyaman Tinggal di Mahad

Karmin Keliata , Mahasantri yang mengaku sangat nyaman tinggal di Mahad Putra IAIN Sorong

SORONG, kitorangnews.com – Kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong memang merupakan pilihan yang sangat tepat. Bagaimana tidak, selain memiliki banyak pilihan program studi, juga tersedia berbagai fasilitas yang dapat dinikmati para mahasiswa.

Salah satu fasilitas yang dimiliki IAIN Sorong adalah adanya Mahad (asrama) yang khusus dibangun untuk menampung, membina para mahasantri untuk menjadi mahasiswa yang berprestasi, mandiri dan memiliki iman dan taqwa yang tinggi.

Salah satu mahasantri, Karmin Keliata , mahasiswa semester 3 Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Tarbiyah IAIN Sorong mengaku sangat senang tinggal di asrama.

Sebab menurutnya tinggal di Mahad, selain murah biayanya juga disediakan fasilitas seperti AC, lemari sehingga sangat nyaman ditempati. Serta yang terpenting adalah, selama di Mahad, para mahasantri merasa ibadahnya jauh lebih baik karena ada pembina yang membimbing para mahasantri selama berada di Mahad.

“Saya sangat bersyukur bisa tinggal di Mahad, kamarnya sangat nyaman, kalau untuk makan bisalah kita cari,”ujar Karmin dalam bincang-bincangnya dengan Kitorangnews.

Karmin yang putera pertama dari 7 bersaudara mengakui anak kampung yang ke Sorong untuk kuliah. Saat ini kedua orang tuanya tinggal di Seram Timur. Untuk melanjutkan pendidikannya di IAIN Sorong, Karmin sempat tinggal bersama kakaknya.

Namun ketika masuk kuliah di IAIN tahun 2022 lalu, ternyata diantara rekan seangkatannya, IPK Karmin cukup tinggi sehingga Ia pun menerima beasiswa dan mengantarkannya tinggal di asrama.

Selama tinggal di asrama, Karmin bersama santri lainnya setiap hari melaksanakan sholat subuh berjamah. Usai sholat subuh, ada kajian yang biasa disampaikan olehi Rektor IAIN Sorong Prof Dr Hamzah, M.Ag maupun pimpinan IAIN Sorong lainnya.

“Kalau Magrib itu kajian sampe Isya. Habis Isya kami kembali ke asrama, pulang belajar atau duduk diskusi dengan teman- teman. Subuh ada sholat berjamaah, dan dilanjutkan dengan kajian sampai pukul 07.00 WIT pagi,”tutur Karmin.

Tinggal di asrama dirasakan sangat memberikan manfaat bagi dirinya. Ia pun mencontohkan, saat pertama kali masuk di Mahad tahun 2022 lalu, bacaan Al-Quran belum lancar.

Namun setelah di Mahad, oleh pembina yang membimbingnya, Karmin kini mengaku bacaan Al Qur’an dan tajwidnya jauh lebih baik.

“Alhamadulillah walaupun belum semuanya tapi sekarang sedikit-sedikit sudah bisa,”tandasnya. Bersama sekitar 15 orang mahasantri lainnya, Karmin menuturkan, tinggal di asrama biayanya sangat murah jika dibandingkan tinggal di kos-kos-an di luar.

“Biayanya sangat ringan, apalagi seperti saya yang merantau ini. Coba kalau tinggal di kos-kos-an kan bayar tiap bulan,”tandas Karmin yang mengandalkan dari hasil beasiswanya untuk dipakai bayar asrama Rp 750.000/semester.

“Harapan saya supaya kita tinggal di Mahat lebih bagus lagi, dan lebih meningkatkan pembinaan kami para santri sehingga dapat lebih untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT,”ujar Karmin.

Pantauan Kitoranews, Mahad yang lokasinya di belakang kampus IAIN dibangun gedung berlantai dua berdampingan yakni Mahad putera dan puteri. Dengan ranjang besi bersusun, satu kamar dihuni 4 orang. Selain lemarin pakaian, setiap kamar juga dipasang AC.

Karena merasa nyaman tinggal di Mahat, menurut Karmin, tidak semua mahasantri anak perantau, ada juga yang orang tuanya tinggal di Sorong tapi karena merasa nyaman, memilih tinggal di Mahad. (ros)

 

Tentang Penulis