Sorong. kitorangnews.com – Pasca keluarnya surat keputusan dari Pengurus Besar Darud Da’wah wal Irsyad (PB-DDI) di Jakarta tentang pengesahan komposisi personalia Pengurus Daerah DDI Sorong Raya Periode 2022-2027. Ketua Umum DDI Sorong Raya, Dr. Hamzah Khaeriyah, M.Ag. beserta jajaran langsung bergerak cepat.
Tak sampai 30 hari setelah terbentuknya kepengurusan DDI Sorong Raya di Caffe Aghina, pada Selasa (24/5/2022) lalu, Ketua Umum DDI Sorong Raya yang dibantu oleh Sekretaris Umum, Drs. H. Muhammad Satir, M.Pd.I. telah menyelesaikan nama-nama pengurus DDI Sorong Raya.
Bertempat di Kolam Pemancingan Maros Indah, Bendungan SP 1 Kabupaten Sorong, Pengurus Daerah Darud Da’wah wal Irsyad (PD-DDI) Sorong Raya menggelar rapat perdana yang dimoderatori oleh Drs. H. Muhammad Satir, M.Pd.I. selaku Sekretaris Umum.
Rapat perdana ini diikuti oleh hampir seluruh jajaran pengurus inti DDI Sorong Raya. Turut hadir pula Dewan Penasehat, Dr. H. Hermanto Suaib, M.M. (Mantan Rektor UNAMIN Sorong), Dewan Pembina dan hadir pula Dr. K.H. M. Arsyad Ambo Tuo, M.Ag. (Mantan Sopir Anregurutta K.H. Ambo Dalle selama 13 tahun, kini menjabat sebagai Ka.Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Sorong yang sebelumnya adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, Sulawesi Selatan).
Saat dihubungi kitorangnews.com, H. Muhammad Satir menyampaikan, rapat yang digelar tersebut merupakan rapat perdana sekaligus momen silaturahmi juga saling kenal-mengenal antar sesama pengurus.
Ia pun menambahkan di dalam rapat telah didiskusikan mengenai pola dan model pondok pesantren yang akan dibangun oleh DDI Sorong Raya kedepan.
Ketua Umum DDI Sorong Raya, Hamzah Khaeriyah dalam sambutannya menyatakan, alasan kehadiran DDI di Sorong Raya adalah untuk membangun silaturahmi, mencari berkah dan amal jarriyah.
“Mengapa DDI Sorong Raya mesti ada, pertama, untuk membangun dan memperbanyak silaturahim dalam rangka melakukan kebaikan, kedua, mencari berkah dari Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle, Pendiri DDI. ketiga, menjadikan DDI Sorong Raya sebagai tempat beramal secara berkesinambungan yakni mencari amal jarriyah.” Unggahnya.
Ia pun menambahkan bahwa salah satu keunikan menurutnya, adalah belum terbentuk kepengurusan PD DDI Sorong Raya namun telah menerima tawaran tanah wakaf.
“Uniknya DDI Sorong, belum terbentuk pengurus waktu itu namun sudah ada tawaran tanah wakaf. Alhamdulillah sudah ada aset. Tinggal apa yang mau kita lakukan.” Tambah Ketua DDI Sorong Raya yang juga merupakan Rektor IAIN Sorong.
Terkait dengan pembangunan pesantren, Hamzah Khaeriyah dalam kesempatan yang sama memberikan tawaran gambaran bahwa pondok pesantren yang akan didirikan oleh DDI Sorong Raya di samping mempertahankan model klasikal yaitu mengaji kitab kuning sebagaimana di pesantren DDI se-Indonesia juga akan dirancang secara moderen.
“Kita akan membuat pesantren, apakah pesantren itu moderen atau hybrid. Selama ini DDI itu kekuatannya dibaca kitab/klasikal. Tapi kita juga harus modern. kita harus gunakan jaringan internet, selain bahasa Arab, kita juga akan mengajarkan bahasa Inggris dan bahasa Cina dan seterusnya.” Ungkapnya.
Menyambung hal tersebut, Dewan Penasehat, Dr. H. Hermanto Suaib, MM. memberikan wejangan, di dalam perjalanan DDI Sorong Raya ke depan hendaknya di samping berpikir visioner dan inovatif, juga tidak bisa terlepas dari apa yang menjadi ciri khas DDI.
“Orang-orang yang tergabung di sini adalah orang yang visioner, memiliki rencana-rencana visioner, memang tak dapat dipungkiri lagi, di dalam organisasi dibutuhkan pemikir-pemikir yang visioner dan inovatif seperti DDI Sorong Raya, namun yang tidak bisa dilepas dan harus dipertahankan adalah apa yang menjadi ciri khas DDI sebagaimana yang telah disampaikan oleh pak Ketua tadi yaitu kekuatan membaca kitab kuning.” Responnya.
Hermanto Suaib selaku penasehat pun menambahkan, kekuatan alumni DDI di timur tengah layak diperhitungkan guna membantu membesarkan DDI Sorong Raya, ia memberikan sedikit gambaran salah satu pondok pesantren di kota Sorong yang menggunakan relasi dan jaringan alumni timur tengah hanya dalam waktu kurang dari sepuluh tahun, relatif cepat, pondok pesantren tersebut telah menjadi pondok pesantren besar, sekarang memiliki sekolah dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas dan dalam waktu dekat akan membuat sekolah tinggi.
Agenda rapat diakhiri dengan peninjauan lokasi-lokasi tanah wakaf oleh para pengurus inti DDI Sorong Raya di daerah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), SP-3. Kabupaten Sorong dan 1 ¼ hektar di daerah Katimin.***
[RR/Dakwah dan Media DDI Sorong Raya]
More Stories
Rektor IAIN Sorong Hadiri Peringatan HUT Kabupaten Sorong ke-57
Sukseskan MTQ Ke-1 Provinsi Papua Barat Daya, 4 Pimpinan IAIN Sorong Jadi Anggota Dewan Hakim
Rayakan HUT Kabupaten Sorong ke-57, 41 Regu Ramaikan Lomba Gerak Jalan