Flag Counter
9 September 2024

Kitorang News

Harmoni dan Produktivitas

Foto: koleksi kontributor kitorangnews.com

Sorong, kitorangnews.com – Keluarga besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong sedang berduka atas meninggalnya Dr. Munawir Haris, S.H.I., M.Si. Wakil Ketua II IAIN Sorong tersebut berpulang ke rahmatullah pada Kamis, 17 September 2020, sekitar pukul 06.00 WIT, di RSUD Kabupaten Sorong.


Menurut keterangan Miftahulfadlik Dabamona, salah satu dosen IAIN sorong yang mengantarkan ke RSUD sekaligus menemani Dr. Munawir sebelum menghembuskan nafas terakhir, bahwa Dr. Munawir sebelum masuk ruang pemeriksaan, pihak rumah sakit sudah melakukan langkah-langkah protokol covid-19, yakni dilakukan rapid test dan hasilnya non-reaktif. Tiga hari sebelum dibawa ke rumah sakit pasien juga sudah melakukan rapid test untuk keperluan perjalanan dan hasilnya non-reaktif. sehingga, dengan hasil tersebut pihak rumah sakit langsung melakukan langkah medis selanjutnya, yaitu mengambil darah untuk mendeteksi penyakit yang dialami pasien.


“Iya betul, almarhum sebelum masuk IGD, pihak rumah sakit melakukan rapid dulu sesuai standar medis di RSUD, dan almarhum dinyatakan non-reaktif” demikian keterangan Miftahul.


Terkait dengan beredarnya informasi yang menyatakan almarhum Dr. Munawir Haris meninggal dikarenakan positif covid-19, Miftahul menegaskan bahwa informasi itu tidak benar.


“kalau isu yang bereadar mengenai ada indikasi almarhum posistif covid, itu saya rasa tidak valid. Kalau memang almarhum positif covid, tidak mungkin bisa lolos di bagian karantina dan juga hasil tes rapidnya menunjukkan non reaktif” tegasnya.

Miftahul juga menjelaskan mengenai bukti yang bisa menguatkan kalau Dr. Munawir bukan meninggal karena virus corona, melainkan ada penyakit lama yang kambuh.


“kita punya banyak bukti bahwa almarhum meninggal bukan karena covid-19, melainkan disebabkan karena penyakit lain yakni hepatitis. Pertama, hasil dua kali rapid menunjukkan non-reaktif. Kedua, surat keterangan kematian dari dokter RSUD Kabupaten Sorong dan surat izin izin angkut jenazah dari KKP yang menyatakan penyebab kematian jenazah bukan penyakit penular (covid-19)” tutupnya.

Berikut surat izin angkut jenazah dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Sorong yang menyatakan penyebab kematian jenazah bukan penyakit penular.

foto: surat izin angkut jenazah dari KKP Bandara Sorong


Dari beberapa keterangan miftahul di atas menegaskan kalau Dr. Munawir Haris, wakil ketua II IAIN Sorong meninggal bukan karena mengidap virus corona melainkan karena terjangkit hepatitis.


Rektor IAIN Sorong Dr. Hamzah, M.Ag., juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam terhadap wafatnya Dr. Munawir Haris sekaligus mendoakan bagi almarhum dan keluarga yang ditinggalkan melalui flyer ucapan bela sungkawa rektor.

“Dr. Munawir Haris, S.H.I., M.S.I., Wakil Rektor IAIN Sorong wafat 17 September 2020. Semoga segala amal kebaikan diterima oleh Allah Swt. Segala dosanya diampuniNya, dan dimasukkan ke dalam surgaNya, serta diberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan. Amin” demikian ucapan bela sungkawa sekaligus doa rektor.

Loading

Tentang Penulis