Sorong, kitorangnews.com – Pengelola jurnal Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong menyelenggarakan web seminar Peningkatan Tata Kelola Jurnal IAIN Sorong Menuju Akreditasi Unggul, Kamis (10/12/2020).
Penyelenggara mendatangkan pembicara yang ahli dibidang tata kelola riset dan tata kelola jurnal. Satu dari tiga narasumber yang diundang, ada nama Dr. Ismail Suardi Wekke, salah satu dosen dan peneliti handal yang dimiliki oleh IAIN Sorong. Narasumber yang lain adalah, Dr. Mahruz, M.Ag., Kasi Penelitian & HKI Kemenag, dan Busro, S.Ud., M.Ag., Asesor Managemen Arjuna.
Kegiatan yang langsungkan melalui media daring zoom meeting tersebut dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN Sorong, Dr. Hamzah, M.Ag., Ia menyampaikan terima kasih kepada pengelola jurnal karena telah menyelenggarakan kegiatan yang merupakan bagian dari akselerasi peningkatan budaya riset.
“Terima kasih terhadap pengelola jurnal yag telah melakukan akselerasi tentang dua hal. Pertama, daya riset ini hrus didorong kuat. Kedua, managemen pengelolaan jurnal” kata Rektor.
Rektor menambahkan, riset merupakan tugas bersama. Rektor, dosen, dan institusi harus terbiasa melakukan riset sebagai bentuk pengembangan institusi.
“Budaya riset ini saya kira tugas rektor, tugas kita semua, tugas institusi bagaimana dosen ini menciptakan atau terbiasa melakukan riset, gitu” ucap Rektor.
Di sisi lain, tegas rektor, budaya riset harus didongkrak bagi dosen. Alasannya, dosen tidak sekedar mengajar, melainkan juga harus melakukan penelitian. Dosen IAIN Sorong juga, rektor mengahrapkan, harus bisa menjadi produsen keilmuan bukan menjadi konsumen keilmuan.
“Mendongkrak budaya riset ini bagi dosen. Jadi, dosen ini saya kira tidak sekedar mengajar, tidak sekedar mempublikasikan data yang berasal dari orang lain, tetap dosen kita ini sudah harus beralih, bukan sekedar konsumen keilmuan tetapi menjadi produsen keilmuan, begitu” jelasnya.
Merespons apa yang disampaikan oleh Rektor IAIN Sorong, Dr. Mahruz, sebagai narasumber pertama dalam kegiatan tersebut menyampaikan, IAIN Sorong harus banyak melakukan penelitian kolaborasi dengan kampus-kampus lain, serta harus mengubah mine set sebagai pengelola jurnal maupun sebagai peneliti, jangan sampai jurnal atau penelitian dijadikan sebagai lumbung finansial.
“Mari kita kolaborasi dalam penelitian maupun pengabdian, IAIN juga ke depannya harus banyak melakukan penelitian kolaborasi. Dan ingat, penelitian itu bukan semata-mata untuk kenaikan pangkat, dan jangan jadikan jurnal sebagai lumbung finasial” tegas Mahruz.
More Stories
Rektor IAIN Sorong Hadiri Peringatan HUT Kabupaten Sorong ke-57
Sukseskan MTQ Ke-1 Provinsi Papua Barat Daya, 4 Pimpinan IAIN Sorong Jadi Anggota Dewan Hakim
Rayakan HUT Kabupaten Sorong ke-57, 41 Regu Ramaikan Lomba Gerak Jalan